Prinsip Etika Keperawatan
PerawatBaik.com - Assalamualaikum wr.wb.
Salam sehat dan semangat para sahabat Perawat Baik... 😇
Semoga kita selalu sehat di tengah wabah covid19 ini... dan semoga wabah ini segera berlalu. Aaaamiiin.
Kami mohon doa dari sahabat perawat baik semuanya teruntuk rekan sejawat kami yang telah gugur dalam pandemi ini, semoga diberikan tempat yang terbaik di surga, dan keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan. Aaamiiin.
Mengingat kembali kasus beberapa tahun terakhir ini, dimana pernah ada seorang perawat yang diberitakan melakukan pelanggaran etika profesi kepada pasien, pada artikel kali ini Perawat Baik akan mengangkat pembahasan mengenai Etika Keperawatan, secara spesifik pada Prinsip Etika Keperawatan.
Sebagai seorang perawat pastinya sering sekali berhadapan dengan dilema etik.
Seorang perawat dalam melakukan tugasnya, selain sebagai pemberi asuhan, juga bertindak sebagai edukator, motivator, fasilitator bagi pasiennya.
Nah, sebelum kita membahas mengenai prinsip etika keperawatan yang harus dipegang oleh seorang perawat, kita perlu mengetahui dulu apa sih etika itu?
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno dari kata "Ethikos" yang memiliki arti sesuatu hal yang muncul akibat dari suatu kebiasaan. Hal ini dapat berkaitan dengan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menyebabkan terjadinya kebiasan yang menetap dan bahkan dapat menjadikan pengaruh kepada lingkungan sekitarnya.
Mengapa Etika penting bagi seorang perawat?
Perawat adalah sebuah profesi yang memberikan pelayanan keperawatan yang selalu berhubungan dengan manusia yang merupakan makhluk yang unik, yang memiliki keinginan, bahkan adat istiadat yang berbeda-beda setiap orang. Sehingga sangat perlu bagi seorang perawat menerapkan kebiasaan yang diatur dalam hubungan antara perawat dengan pasiennya yang kemudian disebut sebagai etika ini. Karena etika ini berkaitan dengan sebuah profesi sehingga bisa disebut juga sebagai etika profesi. Organisasi PPNI juga sudah menerbitkan buku Kode Etik Keperawatan yang mengatur hubungan-hubungan ini.
Secara lebih ringkasnya, etika keperawatan adalah suatu sikap yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai bagian dari sikap seorang perawat dalam menjalankan tugasnya memberikan asuhan keperawatan dengan menerapkan aturan-aturan profesi yang ada. Etika keperawatan dapat digunakan sebagai landasan dalam memberikan pelayanan keperawatan baik kepada individu maupun kepada masyarakat.
Profesi Perawat memiliki 8 Prinsip Etika Keperawatan yang perlu diterapkan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan.
Dengan memahami tentang etika ini, seorang perawat akan dengan mudah melakukan komunikasi terapeutik sehingga dapat menghindari hambatan komunikasi terapeutik yang mungkin terjadi dalam hubungan dengan pasien.
Baca juga: Teknik Komunikasi Terapeutik
Yuuuk kita cek satu per satu apakah sudah diterapkan atau belum oleh kita sebagai seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
8 Prinsip Etika Keperawatan
1. Autonomy (Kemandirian)
Secara umum, prinsip autonomy adalah bahwa seseorang mampu mengambil keputusannya sendiri.
Ketika seorang perawat memberikan asuhan keperawatan maka perawat tidak melepaskan hak-hak pasien dalam memutuskan layanan keperawatan atau kesehatan yang dibutuhkan; disamping itu, seorang perawat bisa memberikan masukan dalam hal yang dapat membantu klien dalam memutuskan pilihannya tersebut. Serta tentunya seorang perawat wajib menghormati setiap keputusan yang telah dipilih oleh klien.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Dalam memberikan asuhan keperawatan, seorang perawat tidak dapat terlepas dari prinsip berbuat baik kepada klien.
Dengan prinsip berbuat baik kepada klien, perawat akan memberikan layanan yang maksimal yang berdasarkan kepada ilmu keperawatan yang ada. Selain itu prinsip ini juga berkaitan dengan tindakan seorang perawat dalam memberikan pilihan berdasarkan kebaikan untuk pasien.
3. Justice (Keadilan)
Seorang perawat harus bisa menerapkan prinsip keadilan bagi seluruh pasien yang ada.
Setiap pasien berhak mendapatkan perlakukan yang adil dari seorang perawat berdasarkan kebutuhan pasien bukan berdasarkan jabatan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Prinsip ini dilakukan seorang perawat dalam melakukan pelayanannya berdasarkan disiplin ilmu yang ada tanpa menimbulkan sesuatu yang dapat merugikan pasien baik merugikan secara fisik maupun psikologis pasien.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini bisa dibilang sedikit lebih berat dan terkadang menimbulkan dilema etik bagi perawat, yang mana seorang perawat wajib berkata jujur kepada pasien, tetapi juga tetap memikirkan prinsip beneficence.
Setiap informasi yang diberikan kepada pasien harus berdasarkan kepada disiplin ilmu yang ada dan mengandung unsur kebenaran. Pasien berhak mendapatkan informasi yang benar dalam mengambil keputusan.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Dalam menerapkan Komunikasi Terapeutik perlu adanya hubungan saling percaya.
Dengan prinsip menepati janji ini, seorang perawat dapat terlihat menepati komitmen dari setiap ucapan yang diucapkan.
Ketika seorang perawat berucap akan mengunjungi pasien, maka secara otomatis pasien akan sangat berharap dan menunggu kedatangan perawat. Jika seorang perawat melupakan janjinya akan menyebabkan pasien tidak lagi percaya kepada perawat, yang bisa jadi akan membuat kualitas layanan keperawatan menurun.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Sebelum menjadi seorang perawat dan terjun langsung kepada pasien, seorang perawat akan terlebih dahulu disumpah, salah satunya adalah menjaga kerahasiaan pasien.
Menjaga kerahasiaan ini dimulai dari informasi mengenai kondisi pasien, rekam medis pasien, dan berbagai informasi yang berhubungan dengan pasien.
Informasi yang didapatkan oleh seorang perawat hanya boleh diberitahukan kepada yang berwenang.
Seorang perawat harus berani dengan tegas menolak jika ada seseorang yang memaksa memberikan informasi kepada yang tidak berwenang mengetahui tentang kondisi pasien.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus sesuai dan tidak menimbulkan cidera pada pasien.
Jika seorang perawat melakukan kesalahan maka seorang perawat harus siap bertanggung jawab. Seorang perawat wajib mempertanggungjawabkan segala tindakannya kepada diri sendiri, klien, orang lain, dan profesi.
Baca juga: Syarat menjadi Perawat Profesional
Nah Sahabat, Itu lah 8 Prinsip Etika Keperawatan yang wajib kita ketahui dan kita pahami dengan baik dan benar, dan tentunya kita terapkan dalam menjalankan tugas kita sebagai seorang perawat untuk memberikan layanan keperawatan yang berkualitas dan maksimal.
Dengan memberikan layanan keperawatan yang baik, dapat meningkatkan citra perawat yang baik di mata pasien, rekan sejawat, dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah sakit.
Semoga artikel kali ini juga bermanfaat bagi sahabat Perawat Baik semua.
Jika ada pertanyaan, share informasi, atau pengalaman seputar pembahasan kita kali ini, jangan sungkan untuk memberikannya di kolom komentar di bawah ya... 😉
Jangan lupa juga untuk subscribe lewat email di form Subscribe di bagian paling bawah blog ya... Biar selalu update pemberitahuan setiap kita upload artikel terbaru. 😘
Posting Komentar untuk "Prinsip Etika Keperawatan"