Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komplikasi Diabetes Melitus Vaskular

Komplikasi Diabetes Melitus Vaskular
PerawatBaik.com - Assalamualaikum wr.wb.
Salam sehat dan semangat para sahabat Perawat Baik... 😇

Pernahkah sahabat mendengar pernyataan dalam obrolan sehari-hari bahwa Diabetes adalah ibu dari segala penyakit?

Yaah... Sayangnya itu bukan hanya sekedar obrolan, tetapi ada alasan kenapa bisa Diabetes disebut sebagai ibu segala penyakit.

Pada bahasan sebelumnya kita sudah mengenal tentang apa itu Diabetes Melitus, mulai dari definisi sampai dengan tanda dan gejala Diabetes Melitus.

Pada bahasan kali ini kita akan membahas mengenai Komplikasi Diabetes Melitus yang akan muncul pada pasien Diabetes Melitus jika tidak dapat mengendalikan kadar gula dalam darahnya.


Penyebab Komplikasi Diabetes

Kontrol gula darah yang buruk, durasi diabetes, usia, hipertensi, obesitas, dislipidemia, merokok, dan genetik merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya sebagian besar komplikasi diabetes.

Komplikasi diabetes dapat meningkatkan kecacatan, morbiditas, dan mortalitas.


Klasifikasi Komplikasi Diabetes

Komplikasi kronis Diabetes Melitus dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Komplikasi Vaskular dan Non Vaskular.

Komplikasi vaskular dibagi menjadi dua lagi yaitu Mikrovaskular dan Makrovaskular.

Beberapa masalah kesehatan seperti gastroparesis, perubahan kulit, depresi, demensia, disfungsi seksual dan juga penyakit periodontal bisa termasuk ke dalam komplikasi non vaskular.

Tetapi baik komplikasi vaskular dan non vaskular saling berkaitan.

Pada artikel ini kami akan membahas terlebih dahulu mengenai komplikasi vaskular.

Seperti telah disebutkan di atas, komplikasi vaskular dibagi menjadi dua lagi yaitu Mikrovaskular dan Makrovaskular. Berikut ini penjelasannya.

A. Komplikasi Mikrovaskular

Komplikasi Mikrovaskular adalah kerusakan pada pembuluh darah kecil yang menyebabkan mikroangiopati, manifestasi yang mendasari diabetes melitus yang paling sering terjadi adalah Nefropati, Neuropati, dan Retinopati.

Penyakit lainnya dapat berupa ensefalodiabetik, kardiomiopati diabetik, dan disfungsi ereksi.

1. Nefropati Diabetik (ND)

Merupakan penyebab gagal ginjal. Biasanya berlangsung setelah lebih dari 10-20 tahun menderita DM.

Gejala umum yang muncul dapat berupa kelelahan, nafsu makan berkurang, mual muntah, dan anemia.

Nefropati diabetik merupakan faktor resiko utama untuk proses terjadinya komplikasi makrovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Setelah pasien terdiagnosis, kadar albumin urin dapat dipantau setiap tahunnya sehingga nefropati dapat terdeteksi sejak dini.

2. Neuropati Diabetik

Neuropati Diabetik adalah sindrom yang mencangkup syaraf somatik dan otonom dari sistem saraf perifer. Mungkin juga bisa terjadi kerusakan pada sumsum tulang belakang dan sistem saraf pusat.

Neuropati Diabetik biasa di tandai dengan adanya kesemutan dan hilang sensasi dan refleks seringkali pertama kali dialami di bagian kaki dan kemudian naik ke area lain khususnya tangan.

Sindrom ini meliputi mati rasa, rasa terbakar yang berat dan rasa gatal, kehilangan sensorik, dan nyeri malam hari.

Hilang sensasi pada ekstremitas yang mengarah ke kapalan dan cidera kaki yang dapat menyebabkan resiko tinggi ulkus yang dapat mengakibatkan perlunya tindakan amputasi.

Saraf otonom yang mempersarafi saluran pencernaan dapat menyebabkan mual, kembung, diare, dan gastroparesis atau melambatnya otot lambung sehingga proses pengosongan lambung berjalan lambat.

a. Neuropati Perifer

Merupakan komplikasi utama yang dapat menyebabkan neuropati sensorik atau sensori motor yang bisa meningkatkan resiko lesi atau luka pada kaki dan berakibat pada amputasi pada kasus-kasus diabetes yang tidak terkontrol.

Gejala-gejala yang masuk dalam neuropati perifer adalah sebagai berikut:
  • Kelemahan otot
  • Rasa sakit yang terasa seperti terbakar
  • Kelumpuhan
  • Kehilangan koordinasi dan rentan mengalami jatuh
  • Lebih sensitif terhadap sentuhan
  • Rasa sakit saat melakukan aktivitas yang biasannya tidak menyebabkan sakit
  • Rasa terbakar pada tangan dan kaki yang dapat menyebar ke lengan dan betis.


b. Polineuropati Simetris

Adalah penyakit syaraf atau kerusakan dari beberapa syaraf yang dapat terjadi secara bersamaan, biasanya terjadi pada kaki dan tangan.

Gejalanya dapat berupa:
  • Sensasi panas
  • Tertusuk jarum
  • Mati rasa atau kebas-kebas
  • Rasa terbakar yang sangat kuat dan adanya rasa gatal, hilang dalam merasakan getaran, Gerakan ataupun suhu.

Jika terjadi pada bagian tubuh bawah gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan trauma berupa luka, infeksi kaki, perubahan bentuk kaki atau sendi-sendi kaki.

c. Neuropati Otonom

Dapat menyebabkan hipotensi ortostatik atau kondisi tekanan darah rendah yang terjadi ketika seseorang dari duduk ke berdiri ataupun berbaring.

Gejala dapat berupa pusing dan dapat juga mengalami pingsan.

Selain hipotensi ortostatik dapat juga terjadi peningkatan denyut jantung pada saat istirahat, intoleransi olahraga, mual muntah, konstipasi/ diare, sulit menahan urin, disfungsi ereksi, dan ejakulasi retrograde atau air mani yang seharusnya keluar saat orgasme tetapi masuk ke dalam kandung kemih, penurunan cairan lubrikasi pada Wanita.

Dapat juga terjadi nyeri pada lumbal atau pinggang.

d. Neuropati Kranial

Komplikasi jenis ini dapat menyerang bagian wajah.

Gejala yang dapat muncul adalah pandangan menjadi dua, kelopak mata menjadi turun sehingga mata terlihat mengantuk atau biasa disebut dengan ptosis, dan pupil tidak simetris.

e. Mononeuropati

Adalah komplikasi yang terjadi adanya kerusakan pada saraf perifer tunggal atau hanya pada saraf tepi saja.

Gejala yang dapat muncul adalah kurangnya sensasi sentuhan ringan pada daerah kaki yang dapat dilakukan melalui test monofilament.


3. Retinopati Diabetik

Adalah salah satu komplikasi diabetik yang menyerang pembuluh mata, pada bagian jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Pada tahap awal tidak akan muncul gejala, tetapi semakin lama jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kebutaan.

Penting bagi penderita diabetes untuk melakukan pemeriksaan setidaknya satu tahun sekali meskipun tidak memiliki gejala pada mata.


4. Ensefalopati Diabetik

Merupakan komplikasi mikrovaskular yang dapat penyebabkan penurunan kognitif dan dapat menyebabkan resiko penurunan daya ingat dan cara berpikir yang mungkin disebabkan adanya kerusakan dari suplai vascular otak dan interaksi insulin dengan otak.

Beberapa gejala yang dapat terjadi adalah:
  • Kebingungan
  • Kehilangan ingatan
  • Perubahan kepribadaian
  • Sulit untuk fokus/kesulitan berfikir jernih
  • Kesulitan berbicara
  • Kelemahan pada otot atau keudtan yang tidak bisa dikendalikan
  • Tremor
  • Kesulitan menelan
  • Mudah mengantuk
  • Gerakan mata berlebihan
  • Kejang jika sudah di tahap yang paling parah dan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran


5. Kardiomiopati Diabetik

Adalah kerusakan otot jantung yang dapat menyebabkan gangguan relaksasi dan pengisian jantung dengan darah dan akhirnya mengalami gagal jantung. Ditandai dengan adanya disfungsi diastolik.

Disfungsi Diastolik adalah ketidakmampuan jantung untuk berelaksasi dan mengalami pengisian selama bagian diastolik dari siklus jantung.

Gejala yang biasa muncul adalah:
  • Sesak napas terutama saat beraktivitas
  • Napas terasa pendek
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar-debar
  • Pusing
  • Adanya bengkak pada tungkai.



6. Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk membangkitkan atau mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual.

Gejala yang muncul adalah:
  • Mengalami penurunan dan kehilangan hasrat berhubungan intim
  • Ketidakmampuan dalam mempertahankan ereksi selama proses aktivitas seksual



7. Periodontal

Adalah komplikasi oral pada pasien diabetes akibat adanya kelaian mikrovaskular dapat berupa:
  • Mulut kering atau Xerosmia adalah dimana kelenjar ludah di dalam mulut tidak memproduksi air liur yang cukup untuk menjaga kelembapan dalam mulut.
  • Kerentanan terjadinya trauma pada jaringan mulut.
  • Infeksi oportunistik lebih sering, infeksi oportunistik akibat infeksi dari berbagai macam mikroba seperti jamur, parasit dan virus lainnya.
  • Plak yang besar
  • Resiko karies yang lebih besar
  • Penyembuhan luka yang lama
  • Munculnya gejala neuropati perifer dapat berupa sensasi panas, tertusuk jarum, mati rasa atau kebas pada mulut atau lidah, sensasi rasa yang berubah. Selain itu dapat juga terjadi gingivitis atau radang pada gusi, peradangan pada jaringan lunak yang menutupi gigi, dan bisa juga terjadi peradangan meluas dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan pendukung gigi.



B. Penyakit Makrovaskular

Penyakit arteri koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer sering terjadi pada pasien dengan diabetes melitus dan merupakan penyebab angka kematian tertinggi.

Arteriosklerosis pada pembuluh darah besar merupakan akibat dari hyperinsulinemia, hiperglikemia, dislipidemia yang merupakan karaterisktik diabetes melitus.


1. Penyakit Arteri Koroner

Arteri coroner merupakan pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung agar tetap memompa.

Arteri coroner berada tepat di atas otot jantung.

Hiperglikemia yang kronis jika tidak segera diobati dan berkepanjangan dapat menyebabkan kemampuan pembuluh darah menurun.

Diabetes juga menyebabkan terjadinya penurunan fungsi pembuluh darah sehingga lemak jahat LDL mudah menempel pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler pada pasien diabetes juga meningkatkan resiko infark miokard.

Arteriosklerosis adalah proses adanya plak yang menyumbat arteri.
Plak tersebut dapat berasal dari adanya lemak, kolesterol, diabetes, adanya retensi insulin, obesitas.

Plak plak tersebut dapat menyebabkan infark miokard, angina, dan stroke.


2. Penyakit Arteri Perifer

Penyakit Arteri Perifer (peripheral arterial disease/ PAD) merupakan kondisi aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah besar di luar dari jantung dan otak.

Keluhan yang dapat muncul adalah rasa sakit pada kaki saat sedang aktivitas fisik atau olahraga, rasa terbakar, berat, biasa muncul saat berjalan naik tangga, dan hilang pada saat beristirahat selama beberapa menit.

Luka pada pasien yang mengalami penyakit arteri perifer akan susah sembuh sendiri dan kulit menghitam pada kaki atau jari-jari kaki.


3. Mionekrosis Diabetes

Mionekrosis diabetes adalah kematian pada otot penderita diabetes, biasa sering terjadi pada bagian paha atau betis.

Gejala dapat muncul berupa nyeri, pembengkakan pada bagian otot yang terkena.


4. Kaki Diabetik

Kombinasi neuropati sensorik dan kerusakan pembuluh darah, akan meningkatkan terjadinya ulkus, infeksi, dan paling parah adalah kematian jaringan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah atau infeksi bakteri.

Hal ini lah yang menyebabkan jika ada luka akan sulit sembuh.


5. Infertilitas

Hal ini sering terjadi pada Wanita dengan Diabetes Tipe 1, biasanya dengan riwayat pubertas tertunda ketidakteraturan menstruasi, sinfrom ovarium polikistik, hormon testosterone yang tinggi dan menopause dini.


Akhir Kata

Banyak sekali ya sahabat perawat baik Komplikasi Diabetes Melitus Vaskular ini.

Tujuan dari pengobatan diabetes adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi baik akut maupun kronis sehingga dapat menjaga kualitas hidup dari penderita diabetes.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jika ada pertanyaan, share informasi, atau pengalaman seputar pembahasan kita kali ini, jangan sungkan untuk memberikannya di kolom komentar di bawah ya... 😉

Posting Komentar untuk "Komplikasi Diabetes Melitus Vaskular"