Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Insulin - Mengenal Jenis, Cara Pemberian dan Penyimpanan Insulin yang Tepat

Insulin - Mengenal Jenis Insulin, Cara Pemberian dan Penyimpanan Insulin yang Tepat
PerawatBaik.com - Assalamualaikum wr.wb.
Salam sehat dan semangat para sahabat Perawat Baik... 😇

Setelah membahas tentang Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, dan juga Hipoglikemia, sekarang giliran kita untuk mengenal lebih dekat si Insulin yang sangat erat hubungannya dengan Diabetes Melitus.

Apa itu Insulin

Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas (Pankreas adalah salah satu organ yang ada di dalam tubuh kita, yang terletak di rongga perut), yang mana si hormon insulin ini sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan kadar gula dalam darah.

Insulin akan dilepaskan dengan cepat ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Insulin yang merespons asupan makanan dan minuman disebut insulin prandial, insulin bolus, atau insulin premeal.

Sementara itu, insulin yang dilepaskan secara terus-menerus, tidak tergantung pada kadar gula darah, disebut insulin basal.

Jenis Insulin

Berdasarkan karakteristik dan sumbernya, jenis insulin dapat dibagi menjadi:
  1. Insulin Human, yaitu insulin yang identik dengan insulin yang diproduksi secara alami oleh tubuh manusia.
  2. Insulin Analog, yaitu Bentuk modifikasi dari insulin human dengan karakteristik farmakokinetik yang diubah.
  3. Insulin Biosimilar, yaitu versi serupa-biologis dari insulin yang telah ada (bisa berupa insulin human atau insulin analog).

Selain itu, jenis insulin juga bisa dikelompokkan berdasarkan lama kerjanya:
  1. Insulin kerja cepat, Lama kerja 4 – 6 jam, digunakan untuk mengendalikan gula darah sesudah makan dan diberikan sebelum makan.
  2. Insulin kerja pendek, lama kerja 6 – 8 jam, diberikan 30 menit sebelum makan.
  3. Insulin kerja Panjang, lama kerja 12 – 24 jam, tidak tergantung waktu makan, biasanya pemberian dilakukan di malam hari. Insulin ini mengendalikan gula darah puasa.
  4. Insulin kerja sangat Panjang, lama kerja sampai 48 jam, tidak tergantung waktu makan, biasanya pemberian dilakukan pada malam hari.
  5. Insulin campuran, lama kerja 10 -16 jam.

Agar lebih mudah dipahami, mari kita perhatikan tabel rangkuman berikut.
Jenis Insulin Tabel 1
Jenis Insulin Tabel 2
Keterangan:
  • Onset: Waktu yang diperlukan sebelum insulin mencapai pembuluh darah dan mulai menurunkan kadar glukosa darah.
  • Puncak Kerja: Waktu ketika insulin mencapai kekuatan maksimum atau bekerja paling kuat dalam menurunkan kadar glukosa darah.
  • Lama Kerja: Waktu berapa lama insulin bekerja untuk menurunkan kadar gula darah.
(Sumber: Panduan Bagi Edukator Diabetes, Penatalaksanaan Diabetes Melitus Edisi 1, 2023).


Sediaan Insulin

Insulin tersedia dalam bentuk vial dan pen insulin.

Sediaan insulin dalam bentuk pen akan lebih memudahkan dalam penyuntikan insulin secara mandiri pada pasien diabetes.


Contoh-Contoh Insulin

Insulin Glulisine (Apidra)

Insulin Glulisine (Apidra)

Insulin Aspart (Novorapid)

Insulin Aspart (Novorapid)

Insulin Lispro (Humalog)

Insulin Lispro (Humalog)


Beberapa Contoh Insulin Kerja Panjang

Insulin Determin (Levemir)

Insulin Determin (Levemir)

Insulin Glargine (Basaglar, Ezelin, Lantus, Sansulin Log-G)

Insulin Glargine (Basaglar, Ezelin, Lantus, Sansulin Log-G)
Insulin Glargine (Basaglar, Ezelin, Lantus, Sansulin Log-G) 2


Insulin Analog Kerja Sangat Panjang

Glargine (Lantus XR)

Glargine (Lantus XR)


Insulin Analog Campuran

Humalog Mix25

Humalog Mix25

Humalog Mix50

Humalog Mix50

Novomix Mix30

Novomix Mix30


Insulin Co-formulation

Insulin Ultralong (Degludec + Liraglutide)

Termasuk ke dalam GLP-1 RA Kerja Menengah.
Insulin Ultralong


Insulin Fixed-Ratio Combination

Insulin basal (glargine) dan GLP-1 RA (lixisenatide): Soliqua

Insulin basal (Glargine) dan GLP-1 RA (Lixisenatide) Soliqua

GLP-1 RA kerja Panjang

GLP-1 RA kerja Panjang
GLP-1 RA kerja Panjang 2


Contoh Insulin Vial

Contoh Insulin Vial



Cara Pemberian Insulin

Umumnya, insulin diberikan melalui penyuntikan subkutan. Namun, tergantung pada kondisi pasien dan kebutuhan, penggunaan syringe pump juga dapat dipertimbangkan.

Pada kondisi kegawatdarutan, insulin dapat diberikan melalui injeksi intravena dengan bolus atau secara kontinyu maupun melalui injeksi intramuskuler.


Efek Samping Insulin

Efek samping yang paling umum terjadi adalah:
  1. Hipoglikemia: Jika tidak ditangani dengan cepat dan benar, dapat menyebabkan kematian.

  2. Kenaikan berat badan: Disebabkan oleh efek anabolik insulin pada jaringan adiposa, penurunan laju metabolisme, dan dapat terjadi akibat kebiasaan makan berlebihan untuk menghindari risiko hipoglikemia.

  3. Lipoatrofi: Hilangnya jaringan lemak subkutan secara lokal, biasanya terlihat sebagai cekungan di daerah suntikan.

  4. Lipohipertropi: Perubahan pertumbuhan jaringan lemak, seperti benjolan di daerah yang sering disuntikkan dan penggunaan jarum insulin yang berulang. Perlu dilakukan pemeriksaan berkala pada lipoatrofi dan lipohipertropi.

  5. Reaksi alergi: Meskipun jarang terjadi, bisa menyebabkan ruam kemerahan atau rasa gatal. Jika terjadi tanda-tanda alergi, evaluasi teknik injeksi dan konsultasi medis perlu dilakukan ya.



Penyimpanan Insulin

Insulin sangat sensitif terhadap suhu, dan stabilitasnya dapat dipengaruhi oleh cara penyimpanan.
Penyimpanan yang tepat sesuai dengan rekomendasi pabrik sangat penting untuk menjaga efektivitas insulin.

Berikut adalah panduan penyimpanan insulin:
  1. Insulin Pena dan Vial yang belum digunakan:
    Simpan di dalam lemari pendingin, tetapi hindari pembekuan.
    Dapat digunakan hingga tanggal kadaluwarsa jika disimpan pada suhu 2° - 8°C.

  2. Insulin yang sedang digunakan:
    Simpan pada suhu ruangan di bawah 30°C.
    Jangan simpan kembali di dalam lemari pendingin setelah digunakan.
    Insulin pen dapat digunakan hingga 28 hari setelah dibuka.
    Hindari paparan langsung sinar matahari.

  3. Pemasangan jarum pena:
    Hindari memasang jarum pada saat penyimpanan.
    Udara dingin dari luar dapat masuk melalui lubang jarum, dan insulin dapat keluar melalui jarum saat suhu meningkat, yang dapat mempengaruhi dosis insulin yang disuntikkan.

  4. Alternatif penyimpanan:
    Jika tidak ada lemari pendingin, insulin baru dapat disimpan di ruangan terdingin di dalam rumah.

  5. Hindari suhu ekstrem:
    Jauhkan insulin dari suhu ekstrem seperti paparan langsung sinar matahari, penyimpanan di dalam mobil saat diparkir, di dalam bagasi motor, mobil, atau pesawat, dan di atas barang-barang elektronik yang panas.


Tips Membawa Insulin Saat Bepergian

Berikut ini beberapa hal yang dapat kita perhatikan untuk menjaga keamanan dan kualitas insulin selama perjalanan.
  1. Pertimbangkan Suhu Lingkungan
    Jika suhu di luar melebihi 30°C, terutama saat bepergian dengan transportasi darat, simpan insulin dalam kontainer dengan cool box.
    Hindari meninggalkan insulin di dalam kendaraan, seperti mobil.

  2. Pertimbangkan Penyimpanan di Pesawat
    Jangan menyimpan insulin dalam bagasi jika bepergian dengan pesawat.
    Sebaiknya simpan dalam kabin untuk menjaga suhu yang tepat.

  3. Persiapkan Persediaan Cukup
    Pastikan membawa cukup persediaan insulin dan jarum insulin selama perjalanan.

  4. Konsultasikan dengan Dokter
    Jika bepergian ke zona waktu yang berbeda dengan daerah asal, konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan jadwal pemberian insulin dan dosisnya.



Akhir Kata

Itulah sharing singkat author kali ini seputar Insulin.

Semoga informasi tentang insulin ini bermanfaat bagi sahabat semua, dan semakin memperluas pemahaman tentang pentingnya peran insulin dalam menjaga kesehatan pasien diabetes.

Jika ada pertanyaan, share informasi, atau pengalaman seputar pembahasan kita kali ini, jangan sungkan untuk memberikannya di kolom komentar di bawah ya... 😉

Posting Komentar untuk "Insulin - Mengenal Jenis, Cara Pemberian dan Penyimpanan Insulin yang Tepat"