Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Perawatan Pasca Persalinan dengan Operasi Caesar atau Sesar

PerawatBaik.com - Assalamualaikum wr.wb. 
Halo Sahabat Perawat Baik... Salam sehat dan semangat bagi sahabat Perawat Baik semuanya... 😇

Sudah lama banget ya blog ini tidak diupdate karena sesuatu dan banyak hal... dan puji Tuhan pada kesempatan ini author sudah punya waktu lagi untuk update blog ini...

Puji syukur juga kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena author sekarang sudah menjadi seorang Ibu nih sahabat... Selamat ya Author... 😇

Nah sahabat, pada kesempatan kali ini Perawat Baik akan membahas mengenai Tips perawatan pasca persalinan dengan operasi Caesar atau Sesar.

Tujuannya adalah supaya sahabat dan kita semua yang sedang dalam masa persiapan persalinan hingga pasca persalinan dapat benar-benar menyiapkan diri dengan baik ya... 😊

sesar

Sahabat, menjadi seorang ibu adalah anugerah yang terindah yang Tuhan berikan kepada wanita. 

Sebelum menjadi ibu, terlebih dahulu akan mengandung sampai dengan melahirkan. 
Lamanya seorang wanita mengandung tergantung pada kondisi masing-masing, ada yang sampai dengan 40 minggu, ada juga yang sebelum itu sudah melahirkan.

Pada saat melahirkan terdapat 2 (dua) cara yang bisa dipilih yaitu secara persalinan normal atau pervaginam, dan yang lainnya adalah persalinan melalui operasi yang biasa kita sebut  operasi caesar atau sesar atau caesarean section yang biasa disingkat dengan SC.


Apa itu Operasi Caesar atau SC

Operasi Caesar atau SC adalah suatu proses persalinan untuk mengeluarkan bayi dengan cara pembedahan, dimana pembedahan dilakukan pada perut ibu dan rahim. 

Umumnya operasi SC dilakukan ketika persalinan tidak dapat dilakukan secara normal atau pervaginam yaitu ketika persalinan normal dinilai akan memiliki resiko yang membahayakan ibu dan bayi.

Proses operasi SC ini sudah pasti akan mengakibatkan luka akibat sayatan pada perut ibu yang biasanya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi seorang wanita nih sahabat. 

Pada saat operasi SC dilakukan, ibu tidak akan merasakan adanya rasa sakit, tetapi ketika efek Anestesi telah hilang, akan mulai timbul beberapa sensasi rasa sakit atau nyeri terutama pada bagian sayatan. 

Gejala-gejala yang muncul setelah SC biasanya seperti:
  • nyeri,
  • kepala pusing,
  • mual muntah,
  • mengigil,
  • pendarahan.
Nah, dengan mengetahui adanya beberapa gejala yang muncul setelah SC tersebut kita dapat mempersiapkan diri supaya siap menghadapinya dan tidak panik ketika mengalami hal tersebut.


Tips Perawatan Pasca Operasi SC

Beberapa tips ini dapat ibu lakukan pasca operasi SC untuk menjaga luka sayatan agar tidak infeksi, serta menjaga kesehatan ibu ya.

1. Mengatasi Nyeri

Nyeri yang timbul akibat SC jika tidak diatasi akan membuat kita tidak nyaman dalam beraktivitas. Sehingga akan menyulitkan pada saat kita akan melakukan kontak dengan bayi.
 
Untuk mengatasi nyeri ini biasanya dokter akan memberikan obat, baik melalui infus, anus, maupun diminum. 

Selain dari obat-obatan kita juga dapat mengurangi nyeri dengan cara menerapkan Teknik Relaksasi Napas Dalam. Tekniknya bisa sahabat baca pada artikel Manajemen Nyeri ya. 


2. Latihan Pergerakan

Setelah operasi kita akan dianjurkan terlebih dahulu untuk istirahat, dan akan diberitahukan kapan kita dapat memulai perubahan posisi. 

Biasanya dokter akan menyarankan untuk belajar di tahap awal setelah efek anestesi hilang, atau setidaknya dalam waktu 2-3 jam pasca operasi yaitu miring kanan dan kiri. 

Dengan pergerakan yang bertahap dapat meminimalkan efek pusing dan nyeri.

Setelah miring kanan dan kiri, selanjutnya kita akan diarahkan untuk mulai belajar duduk. 
Pada masa-masa ini kita sudah dapat melakukan proses menyusui bayi. 
Adanya bayi ini akan membantu kita mengalihkan rasa nyeri dengan fokus kepada bayi.

Biasanya, setelah 12 jam sampai dengan 24 jam kita akan dilatih untuk berjalan.

Proses ini harus kita lakukan dengan sangat hati-hati ya sahabat, karena bisa saja masih ada efek dari anestesi. 

Selain efek anestesi, juga ada pula kemungkinan efek dari perdarahan pada saat operasi dapat menyebabkan kepala pusing, mengambang, dan bisa membuat kita terjatuh.

Usahakan pada saat akan berdiri, kita terlebih dahulu duduk. Setelah terbiasa dengan duduk mintalah orang terdekat kita seperti suami untuk memegangi kita atau kita yang berpegang pada suami, sehingga meminimalkan resiko terjatuh. 

Mulailah berjalan ketika dirasa tidak ada pusing ataupun mengambang.

Oh ya, saat ini sudah ada SC dengan metode ERACS lho sahabat. 
Dengan metode ini pergerakan akan lebih cepat dilakukan pasca SC.


3. Latihan Berkemih

Pada saat SC, kita akan dipasangi selang kencing sehingga secara otomatis kencing akan keluar dengan sendirinya. 

Mengapa latihan berkemih ini perlu kita latih? 
Karena ketika sudah terbiasa menggunakan selang kencing biasanya akan merubah pola kencing kita, sebagian orang akan mengalami kesulitan dalam berkemih, sehingga kita perlu mengantisipasinya. 

Berlatih berkemih dapat dengan cara senam kegel yaitu seperti orang menahan kencing selama 3-5 detik kemudian lepaskan. Ulangi gerakan ini sesering mungkin.

Selanjutnya, kita juga jangan takut untuk memulai berkemih, ketika ada dorongan ingin berkemih segeralah untuk bekemih.


4. Hindari Aktivitas Berat

Pasca SC ibu disarankan untk menghindari aktivitas berat dan meminimalkan aktivitas harian yang dilakukan. 

Selain aktivitas berat, ibu juga disarankan untuk tidak mengangkat barang-barang yang berat karena dapat meningkatkan efek dari nyeri akibat bekas luka jahitan yang masih basah dan belum menyatu.


5. Awasi Tanda-Tanda Perdarahan

Penting sekali untuk mengawasi tanda-tanda perdarahan untuk menghindarkan ibu dari bahaya syok ataupun hal lainnya. 

Perdarahan dapat kita lihat dari keluaran pervaginam maupun pada bagian bekas luka SC. 

Hal normal jika ibu mengeluarkan darah pervaginam tetapi dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. 

Ketika dirasa darah keluar terlalu banyak dan terdapat darah yang keluar dari perban segeralah melaporkan kepada petugas kesehatan.


6. Makan Makanan Bergizi

Pada ibu yang SC usahakan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama mengandung tinggi protein seperti telur, ikan (bisa ikan gabus atau ikan lainnya), tempe, tahu, dan sumber protein lainnya. 

Selain makanan tinggi protein, baik pula untuk makan sayuran hijau dan buah. 

Makanan-makanan tersebut dapat membantu proses penyembuhan luka, memberi energi, dan membantu untuk kelancaran ASI. 

Beberapa ibu-ibu masih dilarang oleh keluarganya dalam hal makan makanan yang dapat mengakibatkan luka akan lama sembuhnya.


7. Penuhi Kebutuhan Cairan

Pastikan kebutuhan cairan ibu terpenuhi agar terhindar dari dehidrasi. 
Selain untuk menghindari dehidrasi, pemenuhan cairan ini juga dapat membantu menghindarkan bab terlalu keras atau sembelit.


8. Menjaga Kebersihan Diri

Penting bagi ibu setelah SC untuk tetap menjaga kebersihan diri. 
Dengan menjaga kebersihan diri, tubuh akan terlihat lebih segar dan dapat menghindarkan ibu dari masalah kesehatan lainnya seperti gangguan pada kulit. 

Jika luka sayatan SC masih menggunakan perban bukan tahan air, ibu tetap bisa menjaga kebersihan diri dengan cara melakukan mandi dengan waslap yang dibasahkan dengan tetap menjaga perban tetap kering. 

Tetapi jika perban sudah diganti dengan perban yang tahan air, ibu dapat mandi dengan air seperti biasanya.


9. Merawat Luka SC

Setelah ibu diperbolehkan pulang oleh dokter, beberapa ibu akan takut dengan kondisi luka SC nya. 

Penting bagi ibu untuk merawat luka SC dengan cara menjaganya tetap kering dan bersih. 

Tidak disarankan bagi ibu untuk dengan sendirinya mengganti perban atau membuka perban, dikarenakan luka bisa saja mengalami infeksi jika tidak dilakukan dengan prosedur yang benar. 

Selalu amati ada atau tidaknya darah segar yang rembes dari perban. 
Lakukan perawatan luka sesuai dengan jadwal kontrol ke dokter.

Kita juga harus mengawasi tanda-tanda adanya infeksi pada luka seperti:
  • perban yang berubah warna dengan mengeluarkan cairan kecoklatan atau hijau kekuning-kuningan;
  • sekitar daerah luka menjadi kemerahan, bengkak dan terasa panas;
  • demam;
  • luka mengeluarkan bau busuk.
Jika terdapat tanda-tanda tersebut segeralah ke layanan kesehatan agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih membahayakan kesehatan ibu.


10. Jaga Emosi Tetap Stabil

Setelah melahirkan akan banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu, salah satunya adalah emosi ibu yang sangat sensitif. Belum lagi ketika ada sebagian orang yang masih meremehkan bahwa operasi SC itu lebih mudah daripada melahirkan secara normal.

Kelola emosi ibu agar tetap stabil. 
Bicarakan ketika merasakan adanya rasa sedih, kesal, kecewa, ingin marah kepada orang-orang terdekat. 

Karena jika dipendam sendiri ibu akan mengalami setres dan depresi yang akan menghambat proses penyembuhan.


11. Istirahat yang Cukup

Penting bagi ibu untuk menjaga istirahat yang cukup. Usahakan ketika si bayi tertidur, ibu meluangkan waktu untuk tidur. 

Mintalah bantuan pasangan atau orang terdekat untuk mengganti popok ketika anda tertidur. 

Dengan istirahat yang cukup dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi resiko terjadinya stres.



Nah sahabat, itulah beberapa tips dari Perawat Baik mengenai perawatan pasca SC yang bisa ibu lakukan di rumah untuk mempercepat proses penyembuhan. 

Perlu juga diingat bahwa penyembuhan pada masing-masing orang akan sangat berbeda-beda tergantung dari pada pola nutrisi, kebersihan luka, dan lain-lainnya.

Pasca operasi SC ini, ibu jangan takut untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan-jalan ya. Dengan berjalan dan aktivitas ringan lainnya akan mempercepat proses penyembuhan. 

Tetap semangat untuk ibu yang melahirkan secara SC. 
Melahirkan dengan cara operasi SC tidak akan merubah fitrah ibu, ibu tetap akan menjadi ibu dan tetap ada perjuangan untuk melahirkan si kecil ke dunia. 

Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat ya sahabat. 
Jika ada pertanyaan, share informasi, atau pengalaman seputar pembahasan kita kali ini, jangan sungkan untuk memberikannya di kolom komentar di bawah ya... 😉

Posting Komentar untuk "Tips Perawatan Pasca Persalinan dengan Operasi Caesar atau Sesar"