Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manajemen Nyeri

PerawatBaik.comAssalamualaikum wr. Wb.
Sahabat Perawat Baik, bagaimana kabarnya hari ini? Sehat semuanya kan? Semoga kita selalu sehat di tengah wabah covid 19 ini ya. Amin...

Sebagian orang pasti pernah mengalami yang namanya nyeri. Nyeri bisa terjadi secara tiba-tiba, bisa juga berkaitan dengan masalah psikologis, atau juga karena penyakit yang menunjukkan adanya gangguan pada salah satu organ pada tubuh kita.

Sebenarnya apa itu nyeri? Apa sih yang bisa kita lakukan saat mengalami nyeri yang ringan agar tidak harus ke layanan kesehatan?

nyeri akut dan nyeri kronis

Nah... kali ini Perawat Baik akan membahas tentang nyeri dan manajemen nyeri non farmakologi yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menangangi masalah nyeri ringan tanpa harus ke layanan kesehatan. 


NYERI

Nyeri adalah suatu pengalaman yang dialami oleh seseorang yang bersifat sensorik dan emosional yang menimbulkan rasa tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan pada jaringan yang dapat digambarkan sebagai nyeri akut dan nyeri kronik di bawah.

Nyeri Akut adalah nyeri yang terjadi bisa secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat. Nyeri akut bisa berlangsung di bawah 3 bulan. Nyeri ini bisa seperti adanya gangguan bersifat psikosomatis, sensorik, atau adanya gangguan yang sementara. 

Sebagai contoh nyeri saat tangan terluka terkena pisau, nyeri yang terjadi disebabkan adanya gangguan pada jaringan kulit yang teriris. Nyeri ini juga bisa terjadi akibat terlalu lama bermain game sehingga mata menjadi lelah dan mengakibatkan nyeri pada kepala. Hayooo yang suka main game pernah mengalami nyeri pada kepala tidak?

Namun jangan juga menyepelekan jenis nyeri ini ya sahabat, karena nyeri ini juga bisa menjadi awal dari adanya tanda gangguan pada organ tubuh. 

Nyeri Kronis atau nyeri kronik adalah nyeri yang berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 3 sampai 6 bulan, bahkan bisa bertahun-tahun dikarenakan adanya cidera ataupun gangguan akibat masalah tertentu. Kondisi seperti ini biasanya membutuhkan penanganan medis dan membutuhkan terapi khusus. Seperti misalnya pada gangguan syaraf.

Baca juga: Perawatan Paliatif


Manajemen Nyeri Non Farmakologi

perawatbaik.com

Manajemen nyeri adalah suatu cara untuk membantu mengurangi atau menghilangkan nyeri. 
Sedangkan manajemen nyeri non farmakologi adalah cara membantu mengurangi nyeri tanpa menggunakan obat-obatan.

Nah, untuk manajemen nyeri non farmakologi secara keperawatan dapat dilakukan pada nyeri-nyeri yang tergolong ringan atau nyeri akut, tetapi bisa juga diterapkan pada nyeri kronik dengan di imbangi dengan farmakologi.

Pada bahasan kali ini Perawat Baik akan menjelaskan beberapa teknik manajemen nyeri non farmakologi, dengan cara-cara berikut.

1. Teknik Relaksasi

Teknik relaksasi ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan tenang pada tubuh sehingga dapat mengurangi rasa cemas yang terjadi. 

Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan teknik relaksasi salah satunya adalah dengan cara teknik napas dalam. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara duduk ataupun baring, dapat disesuaikan dengan kondisi pasien, kemudian lakukan langkah berikut:
  1. Ambil posisi senyaman mungkin bisa duduk dengan posisi tegak ataupun berbaring,
  2. Lemaskan tubuh,
  3. Menutup mata dengan tenang,
  4. Tarik napas dalam melalui hidung,
  5. Tahan napas selama 2-3 detik,
  6. hembuskan napas secara perlahan melalui mulu dengan perlahan dengan mengucapkan dalam hati kata-kata yang menenangkan seperti contohnya "Saya merasa bahagia, sakit saya berkurang",
  7. Lakukan teknik napas dalam ini berulang kali sampai merasa tenang dan sakit terasa berkurang.

2. Distraksi

Distraksi adalah salah satu teknik manajemen nyeri dengan pengalihan perhatian kita dari yang berfokus pada rasa sakit dialihkan ke hal lain, sehingga pusat perhatian kita akan berpindah dari rangsangan rasa sakit kepada hal lain. 

Teknik distraksi ini dapat dilakukan dengan cara melakukan hal-hal yang disukai oleh kita seperti menonton tv, mendengarkan musik, membaca komik, atau bisa dengan melakukan kompres hangat dan dingin dan bisa juga dengan bernyanyi (tapi jangan teriak-teriak yaa... hehe.)

Sebagai contoh kalau lagi sakit hati putus cinta udah pasti nyeri juga kan, dan mulai deh tuh pengen mutar lagu-lagu galau, nah... yang ini sangat tidak disarankan ya... karena lagu galau itu sendiri justru akan memusatkan perhatian kita pada rasa sakit itu sendiri... jadi coba dengarkan lagu-lagu yang lain... atau coba aktivitas yang lain.

3. Guided Imaginary

Teknik ini adalah teknik pengalihan persepsi yang ada pada kita saat mengalami nyeri. Teknik ini bisa berupa khayalan-khayalan yang terbimbing dan terfokus. Biasanya teknik ini dilakukan oleh bantuan orang lain. Cara ini bisa kita terapkan kepada teman atau saudara kita yang mengalami nyeri dan kita sebagai pembimbingnya. 

Caranya adalah:
  1. Atur posisi senyaman mungkin,
  2. Dengan suara yang lembut, minta kepada klien untuk memejamkan mata dan menenangkan diri, (bisa diawali dengan teknik napas dalam),
  3. Kemudian minta kepada klien untuk membayangkan hal-hal yang disukainya dan minta untuk fokus,
  4. Arahkan untuk tetap tenang dan rileks,
  5. Jika klien tampak rileks dan tenang, kita dampingi dan tetap dipantau 5-10 menit, kemudian minta klien untuk membuka matanya dan tanyakan apakah nyeri berkurang,
  6. Jika saat dilakukan teknik ini tampak gelisah dan berkeringat, hentikan tindakan dan tenangkan klien.

4. Massage atau Pijatan

Teknik ini merupakan stimulasi pada permukaan kulit untuk mengatasi masalah yang terjadi pada fisik dan memberikan efek menenangkan secara psikologis. Teknik ini membutuhkan kemampuan khusus. Massage yang dilakukan ini bukan berarti bisa memijit dengan dengan sekuat tenaga ya, tapi dengan lembut dan dengan tekanan yang tetap.

Caranya melakukan massage untuk manajemen nyeri adalah:
  1. Gunakan sarung tangan medis jika ke pasien atau ke orang lain,
  2. Lakukan massage pada daerah yang berlawanan dengan lokasi yang mengalami nyeri. Misalnya yang mengalami nyeri adalah punggung bagian sebelah kiri, maka lakukan massage pada punggung sebelah kanan. Fungsi berlawanan arah ini adalah untuk memperlancar aliran sirkulasi darah.
  3. Lakukan dengan jari atau telapak tangan,
  4. Lakukan dengan satu arah dari atas ke bawah, kemudian diulang kembali dengan satu arah atas ke bawah,
  5. Lakukan dengan tekanan yang sama dan ulangi sampai nyeri berkurang.
  6. Jika dirasa perlu, lakukan massage pada daerah yang sakit, dan hanya boleh dilakukan setelah dilakukannya massage pada daerah yang berlawanan.

5. Kompres

Kompres dilakukan sebagai teknik pengalihan nyeri dan bisa memberikan efek yang menenangkan. Kompres ini dilakukan dengan air hangat dan air dingin. Untuk air dingin bisa dilakukan dengan air dingin biasa ataupun air es. Tetapi air es ini disesuaikan dengan kebutuhan ya. Kami sarankan untuk menggunakan air dingin biasa saja.

Cara penggunaan kompres:
  1. Siapkan air hangat dan air dingin,
  2. Siapkan wadah penyimpanan air hangat dan air dinginnya yang untuk aplikasi kompresnya, bisa menggunakan botol, handuk, ataupun tempat khusus untuk kompres,
  3. Letakkan kompres hangat terlebih dahulu pada daerah yang terasa sakit, bisa selama 5-10 menit, kemudian lanjutkan dengan kompres air dingin.
  4. Lakukan evaluasi setiap melakukan tindakan kompres.
  5. Hindari penggunaan air yang terlalu panas karena akan menyebabkan kulit merah dan rasa tidak nyaman.


Nah... Itulah beberapa Manajemen Nyeri yang dapat dilakukan di rumah sahabat Perawat Baik semua. Silakan dicoba pada saat mengalami nyeri yang ringan atau akut. Jika nyeri tetap berlanjut segera ke fasilitas layanan kesehatan ya... Semoga bermanfaat. 

Jika ada pertanyaan, share informasi, atau pengalaman seputar pembahasan kita kali ini, jangan sungkan untuk memberikannya di kolom komentar di bawah ya... 😉 

Jangan lupa juga untuk subscribe lewat email di form Subscribe di bagian paling bawah blog ya... Biar selalu update pemberitahuan setiap kita upload artikel terbaru. 😘

Posting Komentar untuk "Manajemen Nyeri"