Tips CPNS (Part 1)
Salam sehat dan semangat para sahabat Perawat Baik...
Menjadi seorang PNS adalah impian dari sebagian besar orang. Setiap tahun, ada saja kita dengar tenaga-tenaga profesional pelayan masyarakat yang bertanya "Kapan ya ada pembukaan CPNS lagi?" , "Tahun ini buka CPNS lagi nggak ya?", atau pertanyaan bernada serupa, baik dari profesi tenaga kesehatan, tenaga bidang pendidikan, kantor pemerintahan, maupun beberapa profesi lainnya.
Alasan seseorang ingin menjadi PNS pasti bermacam-macam, ada yang beralasan hidup terjamin dengan gaji tiap bulan, tunjangan, masa tua terjamin, bahkan ada yang demi menaikkan gengsi. Ditambah sedang ngetrennya kata-kata yang entah dari mana asalnya yang mengatakan bahwa "Menantu Idaman adalah PNS"😅.
Sebelum menjadi PNS, seseorang akan mengikuti seleksi yang dinamakan dengan seleksi CPNS sebelum akhirnya menjadi PNS. Pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya CPNS, apalagi setelah sekian lama menunggu akhirnya dibuka juga penerimaan untuk CPNS secara besar-besaran pada tahun 2018 dan akan mulai dibuka kembali katanya di tahun 2019 ini. Nah... Penulis disini baru saja lulus CPNS di pembukaan CPNS tahun 2018 kemarin... hehee... Jadi banyak temen-temen di tempat kerja lama dan tempat kerja yang baru tanya-tanya nih... "Apa sih tipsnya biar lulus CPNS?"... dan akhirnya berujung pada seri postingan Tips Menghadapi Tes CPNS ini deh... hehee...
Di tahun 2019 ini, penerimaan ASN terdiri dari CPNS dan PPPK. Nah loohh ada CPNS, ada ASN, dan ada lagi PPPK... Apakah sahabat Perawat Baik sudah tau apa itu ASN, CPNS, dan PPPK? Sebelum kita membagikan sedikit tips-tips untuk menghadapi tes CPNS atau ASN kita akan membahas sedikit mengenai ASN, CPNS dan PPPK, biar semakin kenal dan bisa membedakan apa sih ASN, CPNS dan PPPK. Sehingga pada saat pendaftran nanti tidak salah memilih formasi apa yang akan dipilih.
Menurut UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN):
Pasal 1 Ayat 1 Menjelaskan bahwa ASN itu terdapat dua jenis profesi, yang pertama sering kita sebut dengan PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan yang lain adalah PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dan yang bisa disebut ASN ini hanya profesi yang bekerja di instansi pemerintahan. Selain bekerja di instansi pemerintahan tidak bisa disebut sebagai ASN. Jadi ASN itu adalah gabungan dari kedua profesi dari PNS dan PPPK.
Sampai sini sahabat Perawat Baik sudah mulai paham ASN itu apa kan?
Next, kita bahas tentang PNS dalam UU No 5 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3 Menjelaskan bahwa PNS atau Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai ASN yang diangkat secara tetap untuk menjadi PNS oleh pejabat pemerintahan dan untuk menjadi PNS harus warga negara Indonesia dan memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Selanjutnya,
Menurut UU No 5 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 4 menjelaskan bahwa PPPK atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, diangkat berdasarkan pada perjanjian kerja. Jadi untuk menjadi PPPK juga harus warga negara Indonesia dan memenuhi syarat, tetapi disini perbedaannya PPPK dengan PNS adalah untuk PPPK itu pada perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu, sedangkan untuk PNS adalah pegawai ASN secara tetap, tetapi sama-sama bekerja di pemerintahan.
Bagaimana sahabat Perawat Baik? Sudah paham dan mengerti kan dari penjelasan di atas mengenai ASN, PNS, dan PPPK. Jika nanti sudah ada pembukaan ASN tidak bingung lagi kan mau pilih yang mana? heheee...
Untuk lebih jelasnya bisa langsung membaca UU No 5 Tentang ASN tahun 2014 ya, disana dijelaskan secara jelas sampai bagaimana menjadi dan peraturan tentang ASN. Wajib membacanya jika memang berminat menjadi ASN.
Finally... Sekarang Penulis akan memberikan tips dalam mengikuti seleksi ASN. 😁
Tips ini berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama mengikuti pendaftaran, mengikuti seleksi, sampai dengan pemberkasan CPNS. Semoga tips ini dapat membantu sahabat Perawat Baik dalam mengikuti tes ASN kali ini.
1. Doa
Tips paling ampuh sejagat alam semesta ini adalah “DOA”. Kenapa dengan DOA? Karena doa dapat mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Berdoa juga dapat dilakukan dari jauh hari sebelum adanya pendaftran ASN tersebut.
Pengalaman dari penulis adalah selalu mengutamakan berdoa mulai dari awal akan mencoba mendaftar, bahkan pada saat akan membuka web sscn. Silahkan bedoa menurut keyakinan sabahat masing-masing.
Selain kita yang berdoa sendiri, mintalah DOA kepada Orang tua, Doa orang tua memang luar biasa. Kemudian minta lah doa kepada orang-orang yang lain: bisa keluarga, teman, tetangga, bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Yaa sebagai contoh penulis adalah seorang perawat yang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit, hampir setiap berdinas dan bekerja penulis sering meminta doa kepada para pasien agar bisa menjadi PNS (😂).
Jadi mintalah doa kepada siapa pun.
2. Sedekah
Sedekah memang dapat membantu dalam proses kelancaran pendaftaran ASN. Sedekah dapat berupa uang, tenaga, dan bahkan sedekah senyuman juga bisa. Untuk bahasan sedekah ini penulis tidak membahas detail, karena penulis yakin sahabat pasti sudah paham.
3. Meminta Maaf
Salah satu proses pendukung kelancaran selanjutnya adalah meminta maaf.
Pada saat Penulis akan melakukan tes SKD, 1 minggu sebelum tes dimulai meminta maaf kepada orang tua, sahabat, keluarga bahkan para senior dan rekan-rekan di tempat kerja dan juga meminta maaf kepada pasien. Yaaa sekarang sudah ada sosial media jadi jika tidak dapat bertemu bisa melalui sosial media untuk meminta maaf. Sempat ditertawakan oleh teman-teman penulis sampai segitunya mau tes sampe minta maaf kemana-mana, tapi percayalah... meminta maaf akan membuka kemudahan jalan pada kita.
4. Persiapan Berkas
Persiapan berkas ini memang harus disiapkan dari jauh-jauh hari, kalau bisa persiapan berkas ini bisa di siapkan 1 atau 2 bulan sebelum tes.
Berkas-berkas yang perlu disiapkan adalah:
- Ijazah dari SD sampai perguruan tinggi asli dan legalisir,
- Transkrip nilai,
- KTP,
- KK,
- Akte,
- Pas photo berwarna, dan
- Legalisir akreditasi perguruan tinggi.
Untuk data KK, KTP, dan Akte kelahiran harus sesuai semua dengan data di ijazah sehingga tidak mengalami kesulitan pada saat pemberkasan nanti, kan sayang udah berhasil daftar tapi terhambat cuma karena kesalahan/ perbedaan data satu huruf saja.
Untuk berkas SKD (Surat Keterangan Dokter) dan/ atau SKCK sebaiknya diurus ketika sudah mulai melakukan pendaftaran secara online selama direntang waktu pemberkasan. Selain itu mulailah melakukan scan berkas yang ada dan simpan dengan baik dalam satu folder sehingga memudahkan dalam pencarian berkas.
5. Belajar
Setiap orang memiliki teknik atau metode belajar yang berbeda-beda tergantung dari kemudahan dan kebiasan masing-masing. Tips ini berdasarkan pada pengalaman penulis.
- Belajar dimana saja di saat suasana pikiran dan hati tenang.
- Mengerjakan soal dengan menggunakan target waktu. Dengan menggunakan target waktu akan melatih kita pada saat tes sesungguhnya.
- Belajar dengan ahlinya. Maksud dari belajar dari ahlinya ini adalah pada saat penulis akan mengikuti seleksi SKD terutama untuk tes TIU penulis mengalami kesulitan dalam belajar mengerjakan TIU karena banyaknya soal yang berkaitan dengan matematika/ hitungan sehingga penulis belajar dengan teman yang kebetulan adalah seorang guru matematika.
- Pelajari tips dan trik setiap mengerjakan soal latihan.
- Tidak belajar melalui video. Kembali lagi kepada masing-masing individu yaa... untuk penulis sendiri tidak belajar melalui video karena akan sangat sulit menyesuaikan dari membaca soal dan mengatur konsentrasi sehingga soal tidak akan masuk untuk dipelajari. Tetapi jika untuk mencari trik penyelesaian soal bisa melalui video.
6. Memilih formasi di Instansi yang banyak penerimaannya
Memilih jumlah formasi penerimaan terbanyak akan memberikan peluang untuk kita lulus. Sebagai contoh penerimaan pegawai di Rumah Sakit M 30 orang dengan pelamar 300 dibandingkan dengan penerimaan di Rumah Sakit Z 2 Orang dengan pelamar sebanyak 200; akan lebih besar peluang pada Rumah Sakit M, karena seandainya dari 300 orang peserta kita berhasil masuk ke peringkat 20 besar, maka kita masih masuk dalam jumlah formasi yang dibutuhkan, dimana jika dibandingkan dengan Rumah Sakit Z yang hanya membutuhkan 2 orang formasi, maka kita sudah berada jauh dari urutan pelamar terbaik yang bisa masuk ke tahap berikutnya. 😀
Inilah yang dulu penulis lakukan, memilih formasi penerimaan dengan jumlah yang besar.
Selain memilih formasi yang banyak, pilihlah yang sesuai dengan minat dan berdasarkan kepada keinginan dari kita bukan hanya karena ikut-ikutan teman atau karena paksaan dari orang tua. 😇
7. Memiliki Target
Target yang harus kita capai adalah target nilai di atas standar nilai kelulusan tes CPNS ini dan wajib lulus semua tesnya. Jangan hanya berniat yang penting Lulus aja deh dulu, jangan begitu. Ingat ini persaingan looo... kita tidak akan tahu siapa saingan kita, sehingga memiliki target wajib kita siapkan.
Sebagai contoh, penulis dulu menargetkan nilai TWK harus di atas nilai standar 75 yaitu dengan nilai 100. Selama rentang belajar tetap usahakan nilai mencapai 100. Kemudian tentukan target harus masuk ke dalam urutan 10 besar dari seleksi test. Kenapa perlu menjadi 10 besar, memangnya mudah untuk mencapai target segitu. Eeeiiiitt semua pasti bisa dan harus bisa. Niatkan dalam hati pasti bisa dan target 10 besar itu akan memberi posisi aman bagi kita. Ini persiangan... jika kita hanya menargetkan yang penting lulus tau-tau posisi kita di bawah orang lain, dan yang lulus orang lain, ntar nyesek loo. Karena kita lulus... tapi kalah posisi... duuuh...
8. Jangan Bosan
Jangan bosan untuk belajar dan membaca soal-soal tes. Soal-soal bisa dengan mudah didapatkan melalui website atau bahkan membeli buku. Tapi kalau penulis si cukup mencari melalui website saja karena kalau beli buku lumayan mahal. 😅
9. Jangan Menyerah
Pendaftaran untuk menjadi ASN ini memang sangat lama dan dengan proses yang luar biasa membuat ingin menyerah. Gimana gak ingin nyerah, dari awal akan login ke sscn aja menunggu dari pagi ketemu siang, sore, malam, subuh bahkan ketemu pagi lagi belum berhasil. Inilah namanya perjuangan dan peluang. Penulis sangat merasakan hal ini, tapi ingat jangan menyerah pasti akan ada saatnya bakal lancar login.
10. Jangan terburu-buru
Pada saat melakukan pendaftaran di tahap online jangan pernah terburu-buru hanya karena ingin segera daftar. Pastikan semua berkas yang diperlukan sudah siap saat akan mengisi pendaftaran. Siapkan satu folder khusus untuk berkas-berkas pendaftaran untuk menghindari salah upload foto ataupun berkas penting lainnya.
Naahh itulah 10 tips dari penulis untuk persiapan tes ASN, mudah untuk diaplikasikan dari sekarang kan?
Di bahasan selanjutnya penulis akan berbagi tips pada saat akan mengikuti tes SKD maupun tes SKB.
Semoga tips ini bisa bermanfaat untuk sahabat Perawat Baik, komen di bawah ya kalo sahabat Perawat Baik punya tips dan pengalaman saat mengikuti atau pada saat mendaftar CPNS yaa...
Subscribe di bawah ya untuk dapat pemberitahuan langsung ke email sahabat dari seri Tips Menghadapi Tes CPNS selanjutnya... 😉
Posting Komentar untuk "Tips CPNS (Part 1)"